Ehmm,, judul menerangkan isi. Yuppy.. benar sekali.
Kalau ada yang bilang "situ kuliah jurusan apa?", tanpa ragu lagi saya
akan bilang " ik ben student van de landbouw" alias "saya mahasiswa
jurusan pertanian!".
Sempat
terasa heran sih. Kenapa kalau kita kuliah jurusan pertanian selalu
saja dibombardir dengan pertanyaan bin pernyataan " situ kuliah
pertanian ya? yang kerjanya tiap hari nyangkul ya?" atau "nanti mau jadi
petani?" atau yang paling ekstrim "mau nyangkul di sawah aja pakek
sekolah segala... ". Kalian tau itu semua salah besar!!!
Awalnya
saya ngerasa bingung dan minder sendiri. Kebetulan saya kuliah di salah
satu universitas pertanian ternama di Indonesia. Saya masuk kuliah
melalui jalur penerimaan minat dan bakat aau sering disebut PMDK. Ketika
tahun pertama saya masuk, saya blas nggak tau apa-apa termasuk masalah
cangkul-mencangkul. Asal tahu aja, yang masuk jurusan pertanian baik
agronomi, hortikultura, hama penyakit tanaman, ilmu tanah seklipun tidak
murni semuanya anak petani yang berasal dari provinsi luar jawa atau
ibu kota coret saja. Banyak juga anak-anak yang masuk jurusan pertanian
yang berasal dari sekolah-sekolah unggulan dan terkenal di kota besar.
Satu point yang harus dibenahi adalah "masuk
jurusan pertanian bukan berarti kita memang anak petani, tetapi saya
yakin mereka adalah anak-anak yang memang mencintai dan penasaran dengan
pertanian di Indonesia".
"Knowing
about agriculture make our mind to be opened". Ketika awal masuk
perkuliahan, saya merasa jendela fikiran saya terbuka lebar terkait
masalah pertanian. Di jurusan saya, agronomi dan hortikultura, waktu
pertama masuk kuliah, kita diberi pencerahan kalo pertanian itu nggak
identik dengan sawah. Mungkin karena di Indonesia banyak sawah, jadi
mereka berasumsi bahwa pertanian ya artinya petani yang pergi ke sawah.
Nee.. Pertanian luas bro! Pertanian itu mencakup segala aspek yang
berhubungan dengan budidaya tanaman, dan pengelolaan agroklimatnya.
Peternakan, kehutanan, dan perianan juga termasuk ke dalam pertanian
dalam arti luas. Sedangkan dalam arti sempitnya mulai dari perbanyakan
tanaman secara konvensional hingga molekuler, teknologi pengendalian
penyakit dan hama, pengelolaan hara tanah, sampe estetikanya juga masih
ranahnya bidang pertanian. Apalagi sekarang nie, pertanian saking
krusialnya sampai di seret-seret ke ranah politik. So, poin keduanya
adalah "masuk jurusan pertanian gag akan bikin kamu cumplung, justru kamu akan belajar untuk tidak membuang-buang makanan demi petani".
Setahun
saya belajar pertanian membuat saya makin rendah diri. Kenapa, karena
ternyata saya sangat bodoh dan ketinggalan berita. Dahulu saya nggak
ngerti kenapa diberita selalu berbicara kalau Indonesia selalu mengimpor
ini itu, kenapa nggak bisa swasembada? Seperti pemirsa yang ketinggalan
gossip, saya baru ngeh apa yang terjadi sebenarnya. Lalu, sebenernya
agak nggak penting sih.. tapi ini yang sering jadi dilema ketika kita
pulang kampung. Apalagi waktu liburan lebaran. Setiap ada tetangga atau
saudara yang mereview kita rutin dengan pertanyaan yang sama "kuliah
dimana?" "Oh, kuliah pertanian ya, disana yg dipelajari apa?". Sudah
deh, apalagi ibu-ibu rumah tangga yang nggak ngertian. Kalo anaknya
kuliah di kedokteran si pertanyaannya mungkin beda "kuliah kedokteran
ya, wah hebaat..", dengan segala embel-embelnya. Curcol beginian yang
sering bikin kita down. Berasa kuliah di planet apa gitu. Tapi tenang,
kita nggak usah minder. Show up guys, Be positive thinking. Mungkin kita
belum menemukan lawan bicara yang cocok yang bisa mendiskusikan masalah
pertanian. Coz kita tau, "pada skala nasional
dan internasional, pertanian merupakan topik menarik yang
diperbincangkan kaum elite, businessman, pengusaha kebun macam Bakrie,
hobiis, hingga para wirausahawan". Semua akan ada waktunya. haha
Bagaimana?
makin tertarikkah dengan pertanian? Sedikit bercerita tentang jurusan
saya, Agronomi dan Hortikultura a.k.a Budidaya pertanian a.k.a sekarang
sudah ada yang bergabung menjadi Agroindustri Pertanian. Apa sih yang
dipelajari di jurusan ini? Mata kuliahnya apa saja? Well, pertama
pastinya kita akan belajar tentang dasar-dasarnya. Mulai dari dasar ilmu
agronomi, dasar hortikultura, ilmu tanah, ilmu hama penyakit, dasar
arsitektur lansekap yang akan mengantarkan kita ke indahnya dunia
pertanian. Lanjut biar makin hot, kita akan belajar dasar-dasar
pemuliaan tanaman, dasar bioteknologi tanaman, ilmu gulma, hara tanaman,
teknik budidaya dan pembiakan tanaman yang mengajarkan lebih rinci
tentang teknis-teknis dalam teknologi bertani. Untuk menambah wawasan,
kita juga akan belajar tentang ilmu sayuran, buah, bunga, tanaman
pangan, tanaman perkebunan, tanaman obat, pokoknya semua komoditas
pertanian deh. Setelah kita pelajari semua aspek, tidak lupa kita akan
belajar bagaimana menjadikan ladang bertani menjadi ladang emas yang
menguntungkan. Kita akan mulai dari dasarnya ekonomi pertanian, lanjut
hingga menejemen produksi pertanian. Tujuannya menjadikan apa saja yang
ditanam menimbulkan manfaat tidak hanya material, tetapi finansial. "Jadi, siapa masih berani bilang untuk menjadi petani gag perlu sekolah? That's a big liar",
meskipun hakikatnya belajar bisa dilakukan dimana saja. Tidak semua
pengusaha sukses seperti Bob Sadino pintar karena sekolah. Tapi
setidaknya beliau belajar kurang lebih sama,, b'coz nothin victory
without best preparation..
Udah
capek-capek kuliah, malah gag kerja! Jurusan pertanian pulak.. Eits..
Jangan dikira lulusan pertanian tidak memiliki masa depan yang cerah.
Sebelum diteruskan, ingatlah.. semua kesuksesan berawal dari ketiadaan.
Jangan banyak berharap kalu kita tidak pernah melakukan apa-apa. Karena
kita kuliah di jurusan pertanian, maka kita akan terbiasa dengan yang
namanya reset atau research (sama aja). That's mean that we must be used
to find something new. Semudah apapun, secepat apapun penelitian yang
kita lakukan akan memberikan kontribusi baru di bidang pertanian. Dan
itu adalah modal untuk kita berkecimpung di bidang pertanian. Jangan
lupa selama kuliah kita akan bertemu banyak dosen yang merupakan sumber
ilmu, sumber informasi, dan sumber link. Hmm.. kalau semua amunisi sudah
ada, "why don't we start to build our own business. Yupz, peluang terbesar kita adalah di bidang wirausaha..".
Kalau anda tidak yakin, yaa.. boleh saja mengais rejeki di bidang lain.
Saat ini dunia kerja tidak membatasi kita untuk bekerja sesuai dengan
jurusan kok. Jadi pegawai bank boleh (wakwak).., wartawan, jurnalistik,
politikus, presiden, atau PNS sekalipun bisa. Jadi dokter (tanaman) juga
bisa, jadi apoteker (pestisida, herbisida) juga bisa.. hayoo.. kurang
apa coba..
Makin
tertarikkah anda untuk turut meramaikan dunia pertanian? Mari kita
garap ladang yang ada di depan mata.. Being independent farming by being
independent farmer, and let's Feed The World