Rabu, 25 Mei 2011

What did I do when I feel down 'cuz my future went away, ,

Mimpi. Apa yang akan kalian jawab bila ada pertanyaan apa mimpimu?
Setiap orang pasti bermimpi. Mimpi berasal dari khayalan dan imajinasi. Karena bermimpi dan berkhayal, kita mampu membangun sebuah cita-cita. Lantas apa cita-citamu?

Waktu masih kanak-kanak, kita selalu dihujani oleh iming-iming sebuah cita-cita. Banyak anak-anak memiliki cita-cita menjadi dokter, jadi pilot, jadi arsitek, jadi tentara, dan lain sebagainya. Tapi saya menyadari, ketika kita beranjak dewasa, jarang sekali cita-cita tersebut menjadi cita-cita masa dewasa kita. Jelas saja. anak-anak berbuat demikian karena mempunyai mimpi. Namun, ketika dewasa, mimpi tersebut berangsur-angsur luntur dengan adanya campur tangan realitas dan idealisme. Kenapa sulit sekali bagi kita untuk mencapai cita-cita masa kecil kita? Hmm.. mungkin juga untuk sebagian orang mudah saja mencapai cita-cita.

Soal mencapai cita-cita ini tentunya harus dikembalikan ke basic diri masing-masing.  Cara mewujudkan cita-citanya pun macam-macam. Dari ide biasa sampai dengan ide gila. Atau bahkan bisa saja dengan terus bermimpi kita bisa mewujudkan mimpi, tanpa sadar. Eits, bukn berarti dengan duduk diam saja.

Intermezo ini kadang selalu terlintas di pikiran saya. Menurut saya, saya adalah orang selalu merasa gagal dalam mewujudkan cita-cita. Ini saya lo, beda dengan kalian pastinya. Contohnya. Saya ingat, waktu kecil saya memiliki cita-cita untuk jadi pilot. Nggak tahu kenapa. Pengen aja jadi pilot. Cita-cita ini lah yang kemudian luntur waktu saya masuk SD. Soalnya, kebanyakan teman saya bercita-cita jadi dokter. Nah, masa saya mau jadi pilot. Akhirnya, saya ikut-ikutan mau jadi pilot. Namun, cita-cita itu luntur karena saya tahu jadi dokter itu nggak enak, karna harus lihat hal-hal jijik, lihat jeroan manusia, lihat luka koreng, ada cacingnya yg gerak-gerak entah karena lagi disco kegirangan atau ketakutan bakal disiram alkohol. Lalu akhirnya saya mengikuti hal yang saya suka, yaitu menggambar. Saya mau jadi arsitek.

Dan menurut saya ini cita-cita yang paling lama saya pertahankan sampai saya akhirnya bekerja sekarang.  Hhaha, pasti dalam bayangan kalian, sekarang saya bekerja menjadi arsitek? Ya tentu saja tidak. Cita-cita itu sedikit luntur karena ternyata nilai fisika saya jelek, paling mentok saja 70. Padahal saya sudah menjalankan beberapa tips terapi untuk meningkatkan nilai fisika saya. Contohnya, ada kata-kata mutiara bilang, cintai dulu, baru kamu bisa menguasainya. Nah, saya sudah coba menyukai fisika, termasuk suka sama gurunya yg ganteng, hhaha.. Tapi tetap saja tidak ada kemajuan. Saya juga pernah curhat sama teman saya yg jago fisika. Namanya Juhri. Nah saya tanya, "Juh, kok gw nilai fisikanya jelek terus ya, padahal udah belajar mati-matian". Dan dia malah menjawab, "Iya,  gw juga, kenapa nilai gw kok jelek ya, ulangan kemaren aja nilai gw jelek, mana dapet 80 lagi, ckckc". Dan ternyata Saya bertanya kepada orang yang salah. Terlebih lagi waktu saya mau pemilihan jurusan, msih ngotot juga mau msauk sekolah tinggi terkenal di Bandung, jurusan SAPPK. Apa itu SAPPK? Pokoknya di sekolah tinggi itu kalo mau masuk arsitek ya masuk ke SAPPK itu. hahha. Lantas guru pembimbing saya bilang, "Jangan nak, arsitek itu susah, nilai fisika mu jelek." Hadoohh.. Kemudian kakak saya pun menyarankan, " Atau kalu au kamu masuk univ. pertanian di Bogor itu aja dek. Ada jurusan arsitek lanskap, kan ada arsitek-arsitek nya juga noh..". Oke, saya akan coba. Walhasil, setelah konsul sama guru 'itu' lagi, Beliau tetep saja kekeuh gag ngebolehin saya masuk situ. Nah, dan akhirnya, saya tetap bersikeras masuk arsitek lanskap, meskipun jadi pilihan kedua. Sudah mentok nih. Kemudian saya tidur.

Keesokan harinya, saya bangun, dan muncul lah ilham dari Bapak Saya, bilang bagaimana kalau saya ambil jurusan pertanian Agronomi dan ilmu pangan. Oiya, di kampus pertanian itu, arsitek lanskap dan agronomi berada di fakultas yang sama. Dan ilmu pangan adalah jurusan yang populer dan memiliki prospek bagus dalam dunia mencari pekerjaan. Waduh, jujur hati tiba-tiba bergemuruh mendengar bokap memupuskan cita-cita saya meskipun secara halus. Akhirnya dengan posisi mentok, saya putar manuver dan nahkoda kapal saya berubah haluan menjadi pilihan 1 ilmu pangan dan pilihan 2 Agronomi. yang pasti masih di univ. yang sama. Pasrah.

dan viola, saya diterima disana. dengan jurusan pilihan kedua. Jiahhh... Gak apa-apa, masih mepet sama arsiteknya kok..

Cerita ini sebenernya sudah basi, karena ternyata hidup saya berubah. Tapi yang saya sadari adalah, bahwa tidak semua yang saya inginkan mesti terwujud, mesti perfect 100%. Ketika hari-H (ketika kita mendengar kabar bahwa kita tidak bisa mendapat yang kita inginkan) pasti kesalnya berkali-kali lipat. Ada yang pengen bunuh orang, ada yang mau lompat dari gedung sekolah, gantung diri di pohon toge, bahkan pingin bersih-bersih rumah. Saya juga seperti itu, merasa hilang harapan, dan gag punya cita-cita. Tapi balik lagi. Saya ingat saya punya agama, dan bersikap pesimis, sampai menghujat itu dilarang agama, jugakita emang sih gak boleh sedih sampe segitunya lah.. . Saya harus 'move on' kalo kata orang jaman sekarang. Tegar dan istiqomah, barang kali cita-cita saya yang sebenarnya bukan disana. Dan saya pun jadi lebih iklhlas.

to be continued...

Selamat Datang Di Dunia Maya

Assalamualaikum Wr. Wb.

Well, bisa dibilang ini salam perkenalan ala saya. Meskipun sudah lama bertualang di dunia maya, saya malas sekali untuk memulai menulis. Sampai datanglah hari dimana saya jenuh. Jenuh disini dengan kata lain karena ke'gabut'an saya dimasa-masa tahun terakhir kuliah semester 8. Apa? Yups, semester 8 memang menjenuhkan. And it will be my first step, counting up my journey of life. Mau diisi apakah blog saya ini?? Fufu.. lihat saja nanti. Hopefully can tell anything along my life past, now, soon, and future.

Bismillahirrohmanirrohim..